Kamis, 25 Agustus 2016

Bercocok Tanam dan Panen Ikan



Nama : Ensi Saraswati
NIM   : 14/365186/PN/13728

Bercocok Tanam dan Panen Ikan
Semakin bertambahnya jumlah penduduk pada abad ini menjadikan lahan yang tersedia semakin sempit. Dahulu, masyarakat paling tidak dapat bercocok tanam di pekarangan rumah mereka. Keterbatasan lahan menjadikan masyarakat menjadi kesulitan untuk bercocok tanam.  Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi semakin maju. Salah satunya perkembangan teknologi pada dunia pertanian. Mulai dari hidroponik, bercocok tanam dengan vertikultur maupun tabulanpot (tanaman buah dalam pot).  Selain itu, berkembang pula urban farming yang sedang populer. Salah satu teknik populer dalam urban farming adalah akuaponik.  Teknik ini menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tanaman sayur dalam satu media.
Akuaponik merupakan bio-integrasi dari akuakultur berprinsip resirkulasi dan produksi tanaman/sayuran hidroponik yang dapat dilakukan di pada lahan sempit dan sumber air terbatas, termasuk di daerah perkotaan (Diver, 2006; Ahmad et al. 2007 dalam Dodi, 2015). Sistem akuaponik berperan dalam mengurangi limbah nitrogen sisa pakan yang tidak terkonsumsi dan metabolisme ikan (Dodi,2015) Sisa pakan tersebut mengandung ammonia. Ammonia merupakan senyawa yang bersifat toksik dan mengganggu kelangsungan hidup dan pertumbuhan jika tidak dibuang (Ristiawan dkk,2015). Sisa pakan tersebut akan dijadikan pupuk dengan memanfaatkan siklus nitrogen. Pemanfaatan tersebut melalui sistem resirkulasi air kolam yang disalurkan ke media tanaman, yang secara mutualistis juga menyaring air tersebut sehingga saat kembali ke kolam menjadi ”bersih” dari anasir ammonia dan mempunyai kondisi yang lebih layak untuk budidaya ikan (Satria,2012).
Aquaponik sendiri memiliki komponen-komponen dan proses kerja yang unik. Komponen aquaponik sendiri terdiri dari 4 komponen diantaranya, (1) Tangki pemeliharaan atau kolam, (2) unit penangkap dan pemisahan limbah padat, (3) biofilter, tempat dimana bakteri nitrifikasi dapat tumbuh dan mengkonversi ammonia menjadi nitrat, yang dapat digunakan oleh tanaman, (4) Subusistem hidroponik, yakni bagian dari system yang dimana tanaman tumbuh dengan menyerap kelebihan hara dan air, (5) Sump : titik terendah dalam system dimana air mengalir ke dan dari yang dipompa kembali ke tangki pemeliharaan. Keempat komponen tersebut berkerja secara terpadu pada suatu system proses kerja yang unik.  Pertama, ikan  akan mengeluarkan kotoran yang mengandung ammonia atau sisa pakan yang tidak terpakai. Lalu, kotoran dan sisa pakan tersebut akan tersedot oleh pompa dan akan mengalir ke tanah tempat tanaman tumbuh. Disini terjadi proses siklus nitrogen dimana ammonia akan diubah menjadi nitrit NO2 oleh bakteri nitrosomonas lalu, NO2 akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrobacter. Setelah itu aitr akan mengalir menuju kolam/wadah tempat ikan tumbuh sehingga air kembali bebas dari ammonia.    
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        
Proses kerja aquaponik sendiri dapat digambarkan dibawah ini:


 








Hampir semua jenis tanaman, baik sayur maupun buah dapat dibudidayakan dengan teknik akuaponik. Selain tanaman buah dan sayur, tetapi juga tanaman hias dan herbal. Namun, ada beberapa kriteria tanaman yang dapat dibudidayakan pada sistem ini, berukuran tidak terlalu besar, memiliki daya adaptasi cukup luas, umur panen relatif cepat, dan minim perawatan.
1)      Kangkung
Kangkung merupakan tanaman yang mudah tumbuh secara alami. Kangkung hidup di rawa, sawah, atau parit. Daya adaptasi kangkung terhadap kondisi iklim dan tanah cukup luas. Kangkung termasuk taaman yang  memerlukan suplai air secara berkelanjutan. Umur panen kangkung relatif cepat, berkisar 30—40 hari.
2)      Sawi
Sawi merupakan jenis tanaman yang cukup digemari oleh masyarakat karena rasanya yang segar dan renyah. Pemanenan sawi dapat dilakukan jika umur sawi berkisar 40—45 hari setelah tanam.
3)      Selada
 Umur panen selada yang baik adalah 30—35 hari setelah tanam. Selada sangat terasa segar dan renyah jika kita mengonsumsinya saat masih muda.  
4)      Bayam
Bayam memiliki tingkat adaptasinya yang cukup luas. Umur panen bayam yang relatif cepat (20—25 hari sejak pembibitan/persemaian).  Bayam dapat ditanam saat masih menjadi benih atau saat sudah menjadi bibit.

5)      Tomat
Tomat siap panen pada umur 65—70 hari sejak persemaian.
6)      Cabai
Secara umum, ada dua jenis cabai, yaitu cabai merah dan cabai rawit (kecil). Dengan teknik akuaponik sistem irigasi tetes, cabai dapat dipanen pada umur 65—80 hari (cabai rawit) dan 70—90 hari (cabai merah).
7)      Kemangi
Seperti halnya bayam, kemangi mudah untuk dibudidayakan.  Daun kemangi  akan siap panen pada umur  50 hari setelah masa tanam.


Saat persiapan dan perawatan ada beberapa tips yang perlu diperhatikan diantaranya, (1) Pilihlah benih dan bibit yang baik. Untuk bibit yang baik, pilihlah bibit yang seragam, seragam pada konteks ini adalah seragam pada tinggi tanaman dan umur agar mudah saat menghitung kapan waktu yang cocok untuk memanen. (2) Saat memasukan benih/bibit ke dalam pot, jangan terlalu padat paling tidak 1 pot berisi 3-5 benih atau 1 bibit tanaman karena dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. (3) Saat perawatan, paling tidak ikan diberi pakan sebanyak 2  kali (pagi dan sore) sehari jika masih dalam bentuk benih ikan, jika sudah besar paling tidak diberi pakan 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore). (4) Pengecekan pompa sangat diperlukan karena pompa merupakan salah satu komponen yang penting. (5) Jika perlu lakukan sampling 1 minggu 1 kali untuk mengetahui grafik pertumbuhan.
Tentunya dengan berkembangnya suatu penemuan diharapkan memiliki kelebihan dibandingkan penemuan sebelumnya. Seperti halnya dengan aquaponik, yang merupakan pengembangan dari budidaya tanaman yang dipadukan dengan budidaya ikan. Kelebihan aquaponik diantaranya:
1)      Memanfaatkan sisa limbah
Sistem ini memanfaatkan limbah hasil buangan budidaya ikan yang tersisa untuk dimanfaatkan sebagai pupuk oraganik bagi tanaman, dengan memanfaatkan hasil limbah buangan ini diharapkan tidak ada limbah yang dapat mencemari lingkungan dan tidak membahayakan bagi pertumbuhan pada ikan.
2)      Profit two in one
Selain dapat memanen tanaman, kita juga mendapatkan keuntungan lain yakni dengam memanen ikan. Diharapkan pada system ini kita mendapatkan profit dari 2 budidaya pada 1 sistem. Selain itu, kita tidak perlu susah payah untuk memupuki setiap hari karena pupuk secara otomatis akan tersuplai seiring dengan aliran air dari kolam.
3)      Budidaya sayur organic
Sayur yang dipanen pada system ini merupakan sayur bebas dari pupuk kimia karena tanaman yang dibudidayakan pada system ini memanfaatkan pupuk organic yang berasal dari sisa metabolisme ikan yang terbuang.
Walaupun banyak keuntungan yang kita dapat dari system aquaponik jika tidak diimbangi dengan  ketelatenan, kesabaran, ketrampilan,dan kemauan memungkinkan aquaponik kurang berjalan secara efisien karena kita perlu beberapa hal itu agar aquaponik dapat berjalan secara efektif dan efisien. Ayo bercocok tanam dan berbudidaya ikan!

DAFTAR PUSTAKA
Dodi Hermawan. 2015. Aplikasi Teknologi Aquaponik pada Sistem Pemeliharaan Udang                     Vaname (Litopenaeus vannamaei) Bersalinitas Rendah dengan Tanaman Selada Padat Tebar Berbeda.  Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Juni 2015 Vol. 4 No.1 Hal : 79-85
Ristiawan Agung Nugroho, Lilik Teguh Pambudi , Diana Chilmawati1 dan Alfabetian Herjuno Condro Haditomo.2012.Aplikasi Teknologi Aquaponic pada Budidaya Ikan Air Tawar untuk Optimalisasi Kapasitas Produksi. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 8. No. 1, 2012
 Satria Nawa Wicaksana, Sri Hastuti, Endang Arini.2015.Performa Produksi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yag Dipelihara dengan Sistem Biofilter Akuaponik dan Konvensional. Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 109-116

https://abyspacetion.blogspot.co.id/2016/02/sistemaquaponik.html diakses pada 25 Agustus 2016 pukul 19.30 WIB

http://www.pertanianku.com/inilah-7-tanaman-sayur-untuk-akuaponik  diakses pada 25 Agustus 2016 pukul 20.30 WIB

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nama : Oktaviana dwi rosalinda
    Nim : 14/365094/PN/13670
    Prodi : manajemen sumberdaya perikanan
    Kelompok : 4
    Golongan : A.2.1


    Nilai penyuluhannya :
    1. Adanya sumber teknologi/ide: ada, karena pada artikel ini terdapat sebuah teknologi yang di bidang pertanian yanmg membantu kegiatan pertanian, seperti hidroponik,bercocok tanam dengan vertikultur maupun tabulanpot. Serta teknik urban farming yang disebut akuaponik. Teknologi ini dapat memudahkanmasyarakat untuk kegiatan bercocok tanma dan memanen ikan
    2. Adanya sasaran : ada, sasaran dalam artikel ini adalah untuk semua kalangan masyarakat yang sedang keterbatasan lahan ataupun yang ingin bercocok tanam
    3. Adanya manfaat : ada, pada artikel ini banyak sekali manfaat yang ada pada artikel ini, yaitu munculnya teknologi baru di bidang pertanian seperti hidropnik, serta aquaponik , dimana teknik aquoponik adalah teknik yang bisa menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tanaman sayur dalam satu media, dan memudahkan masyarakt untuk mengetahui cara bercocok tanam dengan mudah. Sehingga bagi para masyarakat yang susah atau keterbatasan lahan serta susah untuk bercocok tanam, maka artikel ini mampu memberikat pengetahuan yang berkaitan tentang pertanian, khususnya bercocok tanam.
    4. Adanya nilai pendidikan : ada , karena pada artikel ini, kita dapat mengetahui teknik cara bercocok tanam dengan baik. Salah satunya adalah teknik aquponik, yaitu teknik yang menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tanaman sayur dalam satu media. Serta teknologi lainnya di bidang pertanian. Dari artikel ini juga kita dapat mempelajari cara serta teknik, jenis, serta kelebihan dari teknik aquponik yang akan kita dapatkan setelah kita mempraktekannya.
    Adanya nilai berita :
    Time lines : berita ini tidak basi, karena berita sangat penting serta dapat mengetahui macam macam teknologi baru dibidang pertanian.
    Importance : berita sangat penting untuk semua kalangan masyarakat, karena ini berkaitan dengan teknologi baru di bidang pertanian, yang dapat memanfaatkan lahan serta dapat memudahkan untuk bercocok tanam.
    Human interest : artikel ini dapat menarik semua kalangan masyarakt untuk mencoba teknik baru di bidang pertanian, seperti teknik aquaponik yang dapat membuat orang tertarik,dan ingin mencoba serta berpendapat mengenai teknik ini, yang dapat menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tamanan sayur dalam satu media

    BalasHapus