Nama : Ensi Saraswati
NIM : 14/365186/PN/13728
Bercocok
Tanam dan Panen Ikan
Semakin
bertambahnya jumlah penduduk pada abad ini menjadikan lahan yang tersedia
semakin sempit. Dahulu, masyarakat paling tidak dapat bercocok tanam di
pekarangan rumah mereka. Keterbatasan lahan menjadikan masyarakat menjadi
kesulitan untuk bercocok tanam. Seiring
dengan berjalannya waktu, teknologi semakin maju. Salah satunya perkembangan
teknologi pada dunia pertanian. Mulai dari hidroponik, bercocok tanam dengan
vertikultur maupun tabulanpot (tanaman buah dalam pot). Selain itu, berkembang pula urban farming
yang sedang populer. Salah satu teknik populer dalam urban farming
adalah akuaponik. Teknik ini menyatukan
dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tanaman sayur dalam satu media.
Akuaponik
merupakan bio-integrasi dari akuakultur berprinsip resirkulasi dan produksi
tanaman/sayuran hidroponik yang dapat dilakukan di pada lahan sempit dan sumber
air terbatas, termasuk di daerah perkotaan (Diver, 2006; Ahmad et al.
2007 dalam Dodi, 2015). Sistem akuaponik berperan dalam mengurangi limbah nitrogen
sisa pakan yang tidak terkonsumsi dan metabolisme ikan (Dodi,2015) Sisa pakan
tersebut mengandung ammonia. Ammonia merupakan senyawa yang bersifat toksik dan mengganggu kelangsungan
hidup dan pertumbuhan jika tidak dibuang (Ristiawan dkk,2015).
Sisa pakan tersebut akan dijadikan pupuk dengan memanfaatkan siklus nitrogen. Pemanfaatan
tersebut melalui sistem resirkulasi air kolam yang disalurkan ke media tanaman,
yang secara mutualistis juga menyaring air tersebut sehingga saat kembali ke
kolam menjadi ”bersih” dari anasir ammonia dan mempunyai kondisi yang lebih
layak untuk budidaya ikan (Satria,2012).
Aquaponik
sendiri memiliki komponen-komponen dan proses kerja yang unik. Komponen
aquaponik sendiri terdiri dari 4 komponen diantaranya, (1) Tangki pemeliharaan
atau kolam, (2) unit penangkap dan pemisahan limbah padat, (3) biofilter,
tempat dimana bakteri nitrifikasi dapat tumbuh dan mengkonversi ammonia menjadi
nitrat, yang dapat digunakan oleh tanaman, (4) Subusistem hidroponik, yakni
bagian dari system yang dimana tanaman tumbuh dengan menyerap kelebihan hara dan air, (5) Sump :
titik terendah dalam system dimana air mengalir ke dan dari yang dipompa
kembali ke tangki pemeliharaan. Keempat komponen tersebut berkerja secara
terpadu pada suatu system proses kerja yang unik. Pertama, ikan akan mengeluarkan kotoran yang mengandung
ammonia atau sisa pakan yang tidak terpakai. Lalu, kotoran dan sisa pakan
tersebut akan tersedot oleh pompa dan akan mengalir ke tanah tempat tanaman
tumbuh. Disini terjadi proses siklus nitrogen dimana ammonia akan diubah
menjadi nitrit NO2 oleh bakteri nitrosomonas lalu, NO2
akan diubah menjadi nitrat oleh bakteri nitrobacter. Setelah itu aitr akan
mengalir menuju kolam/wadah tempat ikan tumbuh sehingga air kembali bebas dari
ammonia.
Proses kerja aquaponik
sendiri dapat digambarkan dibawah ini:
![]() |
Hampir semua jenis tanaman, baik sayur maupun buah dapat
dibudidayakan dengan teknik akuaponik. Selain tanaman buah dan sayur, tetapi
juga tanaman hias dan herbal. Namun, ada beberapa kriteria tanaman yang dapat
dibudidayakan pada sistem ini, berukuran tidak terlalu besar, memiliki daya
adaptasi cukup luas, umur panen relatif cepat, dan minim perawatan.
1)
Kangkung
Kangkung merupakan
tanaman yang mudah tumbuh secara alami. Kangkung hidup di rawa, sawah, atau
parit. Daya adaptasi kangkung terhadap kondisi iklim dan tanah cukup luas. Kangkung
termasuk taaman yang memerlukan suplai
air secara berkelanjutan. Umur panen kangkung relatif cepat, berkisar 30—40
hari.
2)
Sawi
Sawi merupakan jenis
tanaman yang cukup digemari oleh masyarakat karena rasanya yang segar dan
renyah. Pemanenan sawi dapat dilakukan jika umur sawi berkisar 40—45 hari
setelah tanam.
3)
Selada
Umur panen selada yang baik adalah 30—35 hari
setelah tanam. Selada sangat terasa segar dan renyah jika kita mengonsumsinya
saat masih muda.
4)
Bayam
Bayam memiliki tingkat
adaptasinya yang cukup luas. Umur panen bayam yang relatif cepat (20—25 hari
sejak pembibitan/persemaian). Bayam dapat
ditanam saat masih menjadi benih atau saat sudah menjadi bibit.
5)
Tomat
Tomat siap panen pada
umur 65—70 hari sejak persemaian.
6)
Cabai
Secara umum, ada dua
jenis cabai, yaitu cabai merah dan cabai rawit (kecil). Dengan teknik akuaponik
sistem irigasi tetes, cabai dapat dipanen pada umur 65—80 hari (cabai rawit)
dan 70—90 hari (cabai merah).
7)
Kemangi
Seperti halnya bayam,
kemangi mudah untuk dibudidayakan. Daun
kemangi akan siap panen pada umur 50 hari setelah masa tanam.
Saat
persiapan dan perawatan ada beberapa tips yang perlu diperhatikan diantaranya, (1)
Pilihlah benih dan bibit yang baik. Untuk bibit yang baik, pilihlah bibit yang
seragam, seragam pada konteks ini adalah seragam pada tinggi tanaman dan umur
agar mudah saat menghitung kapan waktu yang cocok untuk memanen. (2) Saat
memasukan benih/bibit ke dalam pot, jangan terlalu padat paling tidak 1 pot
berisi 3-5 benih atau 1 bibit tanaman karena dikhawatirkan dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. (3) Saat perawatan, paling tidak ikan diberi pakan
sebanyak 2 kali (pagi dan sore) sehari
jika masih dalam bentuk benih ikan, jika sudah besar paling tidak diberi pakan
3 kali sehari (pagi, siang, dan sore). (4) Pengecekan pompa sangat diperlukan
karena pompa merupakan salah satu komponen yang penting. (5) Jika perlu lakukan
sampling 1 minggu 1 kali untuk mengetahui grafik pertumbuhan.
Tentunya dengan berkembangnya suatu penemuan diharapkan memiliki
kelebihan dibandingkan penemuan sebelumnya. Seperti halnya dengan aquaponik,
yang merupakan pengembangan dari budidaya tanaman yang dipadukan dengan
budidaya ikan. Kelebihan aquaponik diantaranya:
1)
Memanfaatkan sisa limbah
Sistem
ini memanfaatkan limbah hasil buangan budidaya ikan yang tersisa untuk
dimanfaatkan sebagai pupuk oraganik bagi tanaman, dengan memanfaatkan hasil
limbah buangan ini diharapkan tidak ada limbah yang dapat mencemari lingkungan
dan tidak membahayakan bagi pertumbuhan pada ikan.
2)
Profit two in one
Selain
dapat memanen tanaman, kita juga mendapatkan keuntungan lain yakni dengam
memanen ikan. Diharapkan pada system ini kita mendapatkan profit dari 2
budidaya pada 1 sistem. Selain itu, kita tidak perlu susah payah untuk memupuki
setiap hari karena pupuk secara otomatis akan tersuplai seiring dengan aliran
air dari kolam.
3)
Budidaya sayur organic
Sayur
yang dipanen pada system ini merupakan sayur bebas dari pupuk kimia karena
tanaman yang dibudidayakan pada system ini memanfaatkan pupuk organic yang
berasal dari sisa metabolisme ikan yang terbuang.
Walaupun
banyak keuntungan yang kita dapat dari system aquaponik jika tidak diimbangi
dengan ketelatenan, kesabaran, ketrampilan,dan
kemauan memungkinkan aquaponik kurang berjalan secara efisien karena kita perlu
beberapa hal itu agar aquaponik dapat berjalan secara efektif dan efisien. Ayo bercocok tanam dan berbudidaya ikan!
DAFTAR PUSTAKA
Dodi Hermawan. 2015. Aplikasi
Teknologi Aquaponik pada Sistem Pemeliharaan Udang Vaname (Litopenaeus vannamaei) Bersalinitas Rendah dengan Tanaman Selada
Padat Tebar Berbeda. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Juni 2015
Vol. 4 No.1 Hal : 79-85
Ristiawan Agung Nugroho, Lilik Teguh Pambudi , Diana Chilmawati1 dan
Alfabetian Herjuno Condro Haditomo.2012.Aplikasi Teknologi Aquaponic pada
Budidaya Ikan Air Tawar untuk Optimalisasi Kapasitas Produksi. Jurnal Saintek
Perikanan Vol. 8. No. 1, 2012
Satria
Nawa Wicaksana, Sri Hastuti, Endang Arini.2015.Performa Produksi Ikan
Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yag
Dipelihara dengan Sistem Biofilter Akuaponik dan Konvensional. Journal of Aquaculture Management and
Technology Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 109-116
https://abyspacetion.blogspot.co.id/2016/02/sistemaquaponik.html diakses pada 25 Agustus 2016 pukul 19.30
WIB
http://www.pertanianku.com/inilah-7-tanaman-sayur-untuk-akuaponik diakses pada 25 Agustus 2016 pukul 20.30 WIB
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Oktaviana dwi rosalinda
BalasHapusNim : 14/365094/PN/13670
Prodi : manajemen sumberdaya perikanan
Kelompok : 4
Golongan : A.2.1
Nilai penyuluhannya :
1. Adanya sumber teknologi/ide: ada, karena pada artikel ini terdapat sebuah teknologi yang di bidang pertanian yanmg membantu kegiatan pertanian, seperti hidroponik,bercocok tanam dengan vertikultur maupun tabulanpot. Serta teknik urban farming yang disebut akuaponik. Teknologi ini dapat memudahkanmasyarakat untuk kegiatan bercocok tanma dan memanen ikan
2. Adanya sasaran : ada, sasaran dalam artikel ini adalah untuk semua kalangan masyarakat yang sedang keterbatasan lahan ataupun yang ingin bercocok tanam
3. Adanya manfaat : ada, pada artikel ini banyak sekali manfaat yang ada pada artikel ini, yaitu munculnya teknologi baru di bidang pertanian seperti hidropnik, serta aquaponik , dimana teknik aquoponik adalah teknik yang bisa menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tanaman sayur dalam satu media, dan memudahkan masyarakt untuk mengetahui cara bercocok tanam dengan mudah. Sehingga bagi para masyarakat yang susah atau keterbatasan lahan serta susah untuk bercocok tanam, maka artikel ini mampu memberikat pengetahuan yang berkaitan tentang pertanian, khususnya bercocok tanam.
4. Adanya nilai pendidikan : ada , karena pada artikel ini, kita dapat mengetahui teknik cara bercocok tanam dengan baik. Salah satunya adalah teknik aquponik, yaitu teknik yang menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tanaman sayur dalam satu media. Serta teknologi lainnya di bidang pertanian. Dari artikel ini juga kita dapat mempelajari cara serta teknik, jenis, serta kelebihan dari teknik aquponik yang akan kita dapatkan setelah kita mempraktekannya.
Adanya nilai berita :
Time lines : berita ini tidak basi, karena berita sangat penting serta dapat mengetahui macam macam teknologi baru dibidang pertanian.
Importance : berita sangat penting untuk semua kalangan masyarakat, karena ini berkaitan dengan teknologi baru di bidang pertanian, yang dapat memanfaatkan lahan serta dapat memudahkan untuk bercocok tanam.
Human interest : artikel ini dapat menarik semua kalangan masyarakt untuk mencoba teknik baru di bidang pertanian, seperti teknik aquaponik yang dapat membuat orang tertarik,dan ingin mencoba serta berpendapat mengenai teknik ini, yang dapat menyatukan dua jenis budidaya, yaitu ikan dan tamanan sayur dalam satu media
Terima kasih okta :)
HapusWow....
BalasHapusTernyata Enz...