Nama : Zaid Hasan
Arrosyid
NIM :
14/369688/PN/13948
Golongan : A.2.1
Kelompok : 5
Cara Praktis Budidaya Pakan Alami
Untuk Pakan Ikan
Saat
ini ikan hias dan ikan konsumsi merupakan ikan ekonomis penting di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih banyak dijumpai pembudidaya yang mengandalkan usaha
ikan hias maupun ikan konsumsi sebagai mata pencaharian utama. Apalagi dengan
makin sempitnya lahan pertanian, menyebabkan usaha budidaya dan pembenihan ikan
banyak dilakukan di lahan pekarangan. Jenis ikan hias yang banyak dibudidayakan
antara lain Oscar, Tetra, Blackghost, Koki dan Cupang. Sedangkan untuk jenis
ikan konsumsi terdiri dari Bawal Air Tawar, Gurami, Patin dan Tawes. Saat masih
benih, ikan tersebut sangat memerlukan pakan alami/kutu air.
Keberadaan pakan alami
sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang
kelangsungan hidup benih ikan. Pada saat telur ikan baru menetas maka setelah
makanan cadangan habis, benih ikan membutuhkan pakan yang sesuai dengan ukuran
tubuhnya. Selama ini petani ikan melakukan pemberian pakan ke benih ikan yang
baru menetas dengan kuning telur matang dan susu bubuk. Pemberian pakan seperti
ini berakibat kualitas air media sangat rendah. Disamping air media cepat kotor
dan berbau amis, berakibat pula kematian benih ikan sangat tinggi sampai
sekitar 60 – 70%.
Dengan bentuk dan ukuran
mulut yang kecil, benih ikan sangat cocok diberikan pakan alami. Untuk tahap
awal, pakan yang diperlukan adalah pakan alami jenis Infusoria/Paramaecium. Pada tahap selanjutnya sesuai dengan
perkembangan ukuran mulut ikan, jenis pakan alami yang cocok diberikan yaitu Moina, sedangkan pada tahap akhir sampai
ikan siap tebar bisa diberikan pakan alami jenis Daphnia. Pakan alami merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan produksi benih ikan hias maupun ikan konsumsi. Di beberapa daerah
biasanya memenuhi kebutuhan pakan alami dengan membeli Artemia maupun mencari
jenis pakan lokal seperti Moina dan Daphnia ke danau atau situ. Penggunaan
pakan alami Artemia saat ini sangat
tidak ekonomis, karena selain pengadaannya sulit juga sangat mahal. Selain itu
pengadaan pakan dari alam tidak terjamin baik ketersediaan maupun kemurniannya.
Pengambilan pakan dari alam ini juga beresiko membawa bibit penyakit yang
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan.
Budidaya pakan alami yang
dilakukan sendiri oleh para pembudidaya menjanjikan sejumlah keuntungan,
disamping kualitas kebersihan pakan terjamin, pakan alami produksi sendiri juga
menghasilkan jenis pakan/kutu air seperti yang diharapkan. Penghematan waktu,
tenaga dan biaya juga akan diraih apabila produksi pakan alami dilakukan dengan
baik. Pakan alami ialah makanan hidup bagi larva atau benih ikan dan udang.
Beberapa jenis pakan alami yang sesuai untuk benih ikan air tawar, antara lain lnfusoria (Paramaecium sp.), Rotifera
(Brachionus sp.), Kladosera (Moina sp.), dan Daphnia sp.
Pakan alami tersebut
mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan mudah dicerna dalam usus benih ikan. Ukuran
tubuhnya yang relatif kecil sangat sesuai dengan lebar bukaan mulut larva/benih
ikan. Sifatnya yang selalu bergerak aktif akan merangsang benih/larva ikan untuk
memangsanya. Pakan alami ini dapat diibaratkan "air susu ibu" bagi
larva/benih ikan yang dapat memberikan gizi secara lengkap sesuai kebutuhan
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pakan alami Infusoria dapat dibudidayakan dengan media sayuran, sedangkan pakan
alami jenis Moina dan Daphnia dapat dilakukan dengan
menggunakan kotoran hewan kering yang ada di sekitar kita. Kandungan gizi
setiap jenis pakan alami berbeda - beda, namun pada umumnya terdiri dari air,
protein, lemak, serat kasar dan abu. Kandungan gizi pakan alami Moina dan
Daphnia dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
PRODUKSI MASSAL PAKAN ALAMI
Tujuan Produksi Pakan Alami :
·
Menyediakan pakan alami secara
massal dan berkesinambungan untuk menunjang usaha pembenihan ikan ekonomis
penting.
- Meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan melalui pemberian pakan alami hasil budidaya secara massal.
- Menekan pengeluaran biaya dan penggunaan tenaga serta waktu dalam penyediaan pakan alami.
- Mencegah penyebaran bibit penyakit dan parasit yang dibawa pakan dari alam
- Bak/ember plastik ukuran 15 liter (jumlah Ember/ bak tergantung keperluan)
- Media budidaya terdiri dari kulit Pepaya matang, daun Kol/Selada atau pelepah pisang (gunakan salah satu media).
- Kain kasa untuk pembungkus sayuran dan tutup ember.
- Air kolam atau empang sebagai sumber bibit Infusoria.
- Isi bak/ember dengan air sampai sekitar 10 liter
- Masukkan salah satu bahan (kulit Pepaya matang, daun Kol atau pelepah pisang) ke dalam ember sebanyak 250 - 300 gram yang telah dibungkus kain kasa dan diikat.
- Tambahkan sekitar 2 - 3 gayung (1 - 2 liter) air empang/kolam, untuk memasukkan bibit Infusoria yang akan dibudidayakan.
- Letakkan ember/bak plastik yang telah terisi kultur Infusoria pada tempat terlindung dari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan suhu yang tidak diinginkan.
PRODUKSI MASSA INFUSORIA
Bahan - bahan yang diperlukan :
- Bak/ember plastik ukuran 15 liter (jumlah Ember/ bak tergantung keperluan)
- Media budidaya terdiri dari kulit Pepaya matang, daun Kol/Selada atau pelepah pisang (gunakan salah satu media).
- Kain kasa untuk pembungkus sayuran dan tutup ember.
- Air kolam atau empang sebagai sumber bibit Infusoria.
Cara Membuat :
- Isi bak/ember dengan air sampai sekitar 10 liter
- Masukkan salah satu bahan (kulit Pepaya matang, daun Kol atau pelepah pisang) ke dalam ember sebanyak 250 - 300 gram yang telah dibungkus kain kasa dan diikat.
- Tambahkan sekitar 2 - 3 gayung (1 - 2 liter) air empang/kolam, untuk memasukkan bibit Infusoria yang akan dibudidayakan.
- Letakkan ember/bak plastik yang telah terisi kultur Infusoria pada tempat terlindung dari panas matahari dan hujan, untuk menghindari perubahan suhu yang tidak diinginkan.
- Tutup ember media budidaya dengan kain kasa untuk menghindari jentik nyamuk atau hewan lain masuk ke dalamnya.
Gambar 1. Wadah Budidaya
Infusoria
Pemanenan :
- Pada hari ke-3, amati adanya lapisan tipis warna putih seperti awan di atas permukaan air media yang menandakan Infusoria sudah berkembang dengan baik (puncak populasi Infusoria biasanya terjadi pada hari ke-4 dan hari ke-5)
- Ambil lapisan putih tersebut dengan menggunakan mangkuk atau piring kecil untuk diberikan pada benih ikan.
- Satu siklus budidaya Infusoria (selama 1 minggu) dapat digunakan untuk makanan benih ikan sampai benih tersebut siap memakan jenis pakan alami yang lebih besar yaitu Moina dan Daphnia. Biasanya pemberian pakan alami Infusoria hanya berlangsung selama 2 - 3 hari.
Jenis Infusoria yang berkembang dipengaruhi oleh jenis media yang
digunakan. Setiap media memiliki pH tertentu yang dapat berpengaruh terhadap
kehidupan benih ikan, apabila pemberian Infusoria dilakukan secara berlebihan.
Pada media kulit pepaya jenis Infusoria
yang dominan adalah Chlamydomonas sp.
dan Colpoda sp. Sedangkan pada media
kol, pelepah pisang dan daun kipahit adalah Paramaecium
sp. dan Euglena sp. Media kulit pepaya dan pelepah pisang menunjukan pH yang
cenderung asam dan ini disukai ikan Neon tetra, sedangkan pada media kol dan
daun kipahit pH cenderung netral, akan tetapi secara umum semua jenis media
dapat digunakan untuk budidaya Infusoria. Pemberian lnfusoria ke benih ikan
yang baru menetas, temyata dapat meningkatkan derajat kehidupan benih menjadi
80 - 90%.
PRODUKSI MASSA MOINA/DAPHNIA
Bahan - bahan yang diperlukan :
- Bak beton / kolam budidaya ukuran 2 x 3 meter, dengan ketinggian 1 meter.
- Pupuk organik, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos (kebutuhan masing - masing 1 - 1,5 kg/m3 air media).
- Kantong waring untuk tempat pupuk dan tali pengikat.
Cara Membuat :
- Isi bak / kolam budidaya dengan air sampai ketinggian minimal 70 - 80 cm, untuk menjaga kestabilan suhu media dan menghindarkan Moina maupun Daphnia dari pengaruh langsung sinar matahari.
- Siapkan pupuk kandang, yaitu kotoran ayam dan pupuk kompos dengan dosis masing - masing sebanyak 1 kg/m3 untuk budidaya Moina, sedangkan pada budidaya Daphnia kotoran ayam 1,5 kg/m3 dan kompos 1 kg/m3.
- Masukkan pupuk kandang tersebut ke dalam kantong waring, ikat dan masukkan ke dalam kolam budidaya.
- Satu hari kemudian masukkan bibit Moina 2 gram/m3 atau sekitar 3 - 4 ekor/10ml dan Daphnia sebanyak 5 gram/m3.
Gambar 2.
Wadah Budidaya Moina/Daphnia
Pemanenan :
- Moina mulai dipanen pada hari ke-7 sampai hari ke-10 dari pemupukan awal, sedangkan Daphnia pada hari ke-21 dan setelah itu pemanenan dapat dilakukan setiap hari selama 3 minggu sebanyak 25 gr/m3 .
- Untuk budidaya Moina pemupukan ulang sebanyak 0,2 dosis dari pemupukan pertama dapat dilakukan pada hari ke-4 setelah pemupukan awal. Sedangkan pada budidaya Daphnia, pemupukan ulang dilakukan sebanyak 0,5 dosis seminggu setelah pemupukan awal .
Pada budidaya Moina untuk menjamin penyediaan pakan
alami secara terus menerus diperlukan paling sedikit 3 buah kolam. Pelaksanaan
budidaya kolam ke-2 dimulai pada hari ke empat dari pelaksanaan budidaya kolam
ke-1. Sedangkan budidaya kolam ke-3 dimulai pada hari ke empat setelah
pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dimulai. Dengan demikian pemanenan Moina dapat dilakukan setiap hari secara
terus menerus, mulai hari ke-7 sampai hari ke-10, sebanyak 200 - 400 gr/m3
air. Untuk mendapatkan Daphnia setiap
hari diperlukan 2 buah kolam. Pelaksanaan budidaya kolam ke-2 dilakukan pada
hari ke-20 setelah pelaksanaan budidaya pada kolam ke-1. Pemanenan Daphnia dapat dilakukan setiap hari
mulai hari ke-21 selama tiga minggu, dengan jumlah 25 gr/m3/hari.
SUMBER :
Chumaidi et.
al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan Udang Puslitbangkan
PHP\KAN\PT\12\Rep\1990. Jakarta.
http://www.portal.bpppbanyuwangi.com
Nama : Tika Budiharti
BalasHapusNIM : 14/365180/PN/13723
gol/kel : A2.1 / 4
Nilai Penyuluhan:
1. Terdapat sumber teknologi/ide
Artikel tersebut menjelaskan bahwa keberadaan pakan alami sangat diperlukan dalam budidaya ikan dan pembenihan, karena akan menunjang kelangsungan hidup benih ikan. Berdasarkan hal tersebut penulis juga memberikan informasi tentang cara yang praktis untuk budidaya pakan alami yang digunakan sebagai pakan ikan.
2. Terdapat sasaran
Artikel tersebut ditujukan kepada pengusaha dibidang budidaya dan pembenihan ikan
3. Terdapat manfaat
Artikel tersebut sangat bermanfaat bagi pembudidaya dan pembenihan ikan karena dapat membudidayakan pakan alami sendiri, serta pakan alami tersebut memiliki nilai gizi yang baik sehingga kebutuhan nutrisi ikan akan terpenuhi.
4. Terdapat nilai pendidikan
Pada artikel tersebut dijelaskan apa saja bahan yang diperlukan, cara budidaya pakan alami dan proses pemanenannya setiap spesies pakan alami
Nilai Berita:
- Importance : Artikel tersebut mengandung informasi yang penting bagi pada pembudidaya ikan hias maupun ikan konsumsi yang ingin membudidayakan pakan alami sendiri
- timelines : Artikel tersebut bersifat baru/tidak basi karena akan selalu digunakan sebagai pedoman bagi yang ingin membudidayakan pakan alami
-proximity : Artikel tersebut dekat dengan pembudidaya ikan hias maupun konsumsi